Ada seorang Sahabat bernama Abu Dzhar Al-Ghifari yang pernah bertanya kepada Rasulullah Salallahu 'Alaihi Wasallam, "Ya Rasulullah ceritakan kepadaku tentang Lailatul Qadr." Dan Rasulullah menjawab "Malam Lailatul Qadr ada di malam dan bulan Ramadhan." Lalu Abu Dzhar kembali bertanya, "Apakah malam Lailatul Qadr itu ada ketika para nabi masih hidup, dan ketika para nabi sudah wafat maka Lailatul Qadr itu diangkat oleh Allah (tidak ada) atau malam Lailatul qadr itu ada sampai hari kiamat?" Lalu kemudian Rasulullah kembali menjawab, "Tidak. Malam Lailatul Qadr itu sampai ke hari kiamat."
Oleh karena itu ketika kita memiliki kesempatan ada di malam 21 ini dan semoga malam-malam seterusnya, kita berusaha untuk berburu malam Lailatul Qadr, malam yang sangat agung ini. Lalu apa yang harus kita lakukan dalam rangka mencari malam Lailatul Qadr? Melalui Hadits Shahih, At Tirmidzi meriwayatkan bahwa Rasulullah Salallahu 'Alaihi Wa Sallam bersabda, "Barangsiapa yang membaca Kitabullah maka baginya adalah satu kebaikan, dan kebaikan itu di balas oleh Allah sepuluh kebaikan." Kata Rasul jika kita membaca Al-Qur'an satu huruf adalah satu kebaikan dan di balas dengan sepuluh kebaikan, itu tentu diluar bulan suci Ramadhan, karena jika didalam bulan Ramadhan Allah membalas 70 kebaikan. Berarti ketika kita membaca 1 huruf Al-Qur'an ada 700 kebaikan yang akan kita peroleh, ini sangat luar biasa.
Allah menyebutkan dalam surah Al-Qamar ayat 17, 22, 32, dan 40 tentang Allah yang memudahkan setiap dari kita untuk membaca Al-Qur'an, memahami, dan mengamalkannya. "Sesungguhnya telah kami mudahkan Al-Qur'an untuk menjadi pelajaran." Jadi seharusnya kita tidak bersusah untuk membaca Al-Qur'an, karena Allah sudah memudahkannya.
Ketika Allah mengajarkan kepada manusia Al-Qur'an, Allah memilihnya melalui surah Ar-Rahman. Jadi Allah memilih surah Ar-Rahman untuk menjadi sebuah pelajaran kepada kita bahwa isi dalam Al-Qur'an itu adalah penuh kasih sayang Allah. Oleh karena itu ketika kita membaca Al-Qur'an sebenarnya kita sedang dalam kasih sayang Allah Subhanahu Wa Ta'ala.
Penceramah: Dr. H. Endin Mujahidin (Rektor UIKA Bogor)